kekuatan dan kelemahan koperasi di era milenium
Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman koperasi di era milenium
Analisis lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perencanaan strategi perusahaan dalam menentukan peluang maupun ancaman
terhadap perusahaan itu sendiri. Dari hasil analisis tersebut perusahaan
dapat mendiagnosis lingkungan dan mengambil suatu kebijaksanaan
strategis yang berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan.
Pengertian SWOT
Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari S yaitu strength / kekuatan, W yaituweaknesses / kelemahan, O yaitu opportunities / kesempatan, dan T yaitu threats /
ancaman) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi
dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat
baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT
adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan
dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang
dihadapi oleh organisasi.
HAMBATAN HAMBATAN KOPERASI
Salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi adalah banyak partai
politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Dan juga
karena hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran
masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah. Koperasi di
Indonesia masih sangat lemah. Tidak ada perkembangan yang cukup tinggi.
Boleh dikatakan koperasi di Indonesia berjalan di tempat.
faktor yang menyebabkan koperasi tidak bisa berjalan adalah dari segi
permodalan. Faktor lain yang perlu kita perhatikan dalam mendukung
perkembangan koperasi adalahmanajemen koperasi itu sendiri. Banyak
hambatan yang dihadapi koperasi dari segi manajemennya sendiri.
KEKUATAN DARI KOPERASI
Koperasi merupakan lembaga yang sangat berperan penting di Indonesia
dalam perkembangan perekonomian. Lumrahnya sebagai lembaga yang berperan
besar, tentunya ia punya beberapa kekuatan/kelebihan padanya. Berikut
saya akan memaparkan beberapa kekuatan/kelebihan dari koperasi.
- Pendirian koperasi mempunyai dasar hukum yang jelas dan kuat. Jadi koperasi merupakan jenis usaha yang sudah mempunyai dasar hukum dalam pembentukannya. Sehingga bentuk badan hukum koperasi sangatlah kuat. Di banding dengan usaha perseorangan.
- Adanya tanggung jawab bersama di antara anggotanya. Usaha koperasi di lakukan dengan cara berkelompok yang minimal anggota koperasi adalah 20 orang. Jadi setiap kerugian koperasi di tanggung bersama oleh seluruh anggota koperasi. Begitu juga dengan kegiatan usaha koperasi di lakukan oleh seluruh anggota koperasi. Dengan demikian koperasi akan lebih cepat berkembang di dalam usahanya.
- Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan berkoperasi. Anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama, baik hak untuk di pilih menjadi pengurus atau pengawas koperasi maupun kewajiban dalam menyetorkan modal koperasi. Dan juga dalam penyetoran simpanan. Tidak seperti PT yang sesuai dengan persentase kepemilikan saham.
- Adanya transparansi pengelolaan, karena ada prinsip dari, oleh, dan untuk anggota. Seluruh kegiatan koperasi di laporkan secara transparan kepada anggota koperasi melalui rapat anggota tahunan atau RAT. Maupun rapat anggota luar biasa jika ada kejadian khusus yang mendesak.
KELEMAHAN DARI KOPERASI
Disamping kelebihan koperasi yang begitu kuat serta begitu besar,
sebagai sebuah lembaga, koperasi juga memiliki beberapa kelemahan.
Berikut saya akan memaparkan beberapa kelemahan dari koperasi.
- Koperasi dipandang tidak dapat menguntungkan secara ekonomi. Karena prinsip koperasi yang kekeluargaan koperasi secara ekonomi kurang memberikan keuntungan bagi pengurus maupun anggotanya.
- Minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi rendah. Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat berkoperasi sehingga mereka enggan untuk bergabung menjadi anggota koperasi.
- Sebagian besar anggota berasal dari kalangan menengah ke bawah, sehingga koperasi sering diidentikkan dengan standar hidup yang rendah. Orang orang yang mempunyai modal jarang yang berminat mendirikan koperasi, mereka lebih suka untuk mendirikan PT maupun CV.
- Dukungan pemerintah dan lembaga keuangan untuk memajukan koperasi masih kurang dibandingkan dengan dukungan yang diberikan kepada bentuk badan usaha lain. Banyak Bank yang belum percaya untuk memberikan kredit modal usaha kepada koperasi karena khawatir tidak bisa mengembalikan pinjaman.
- Pada umumnya koperasi masih sulit berkembang, karena belum terbentuknya jaringan koperasi dengan badan badan usaha lain. Banyak koperasi yang berdiri sendiri, tidak mau kerjasama dengan koperasi lain. Hal ini biasanya karena keengganan pengurus untuk bersinergi dengan koperasi lain, karena mereka beranggapan koperasi lain di daerah mereka adalah saingan.
- Munculnya banyak kasus penyelewengan dalam pengelolaan koperasi menyebabkan orang tidak tertarik menjadi anggota koperasi.
- Banyak pengurus dan pengelola koperasi yang menyelewengkan dana dari para anggotanya sehingga orang tidak lagi percaya dengan koperasi.
PELUANG
Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
- Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
- Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
- Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
- Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
- Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
- Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
- Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
- Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
- Dukungan kebijakan dari pemerintah.
- Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
- Daya beli masyarakat tinggi.
ANCAMAN
Ancaman (Threats) yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi
kopersi seperti Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan
berusaha, rusaknya lingkungan, meningkatnya pelacuran atau gejolak
sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour operator asing yang
lebih professional, yaitu dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weakness), kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats) koperasi
di Indonesia.
Sedangkan faktor-faktor eksternal terutama adalah intervensi pemerintah
yang terlalu besar yang sering didorong oleh donor, kesulitan
lingkungan-lingkungan ekonomi dan politik, dan harapan-harapan yang
tidak realistic dari peran dari koperasi. Menurut mereka, problem yang
paling signifikan adalah cara bagaimana koperasi itu dipromosikan oleh
pemerintah. Promosi yang sifatnya dari atas ke bawah telah menghalangi
anggota untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan koperasi.
Bentuk-bentuk organisasi dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
diatur oleh pihak luar. Jadi koperasi telah gagal untuk berkembang
menjadi unit-unit yang mandiri dan sepenuhnya berdasarkan anggota. Masih
dalam kaitan ini, Linstad (1990) mengatakan bahwa di banyak negara
berkembang sering kali pemerintah melihat dan menggunakan koperasi
sebagai suatu alat untuk menjalankan agenda-agenda pembangunannya
sendiri. Koperasi sering diharapkan bahkan di paksa berfungsi sebagai
kesejahteraan sosial dan sekaligus sebagai organisasi ekonomi, yang
dengan sendirinya memberi beban sangat berat kepada struktur manajemen
koperasi yang pada umumnya lemah..
HAMBATAN-HAMBATAN KOPERASI DI INDONESIA
Salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi adalah banyak partai
politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Dan juga
karena hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran
masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah. Koperasi di
Indonesia masih sangat lemah. Tidak ada perkembangan yang cukup tinggi.
Boleh dikatakan koperasi di Indonesia berjalan di tempat.
Beberapa faktor yang menyebabkan koperasi tidak bisa berjalan adalah
dari segi permodalan. Faktor lain yang perlu kita perhatikan dalam
mendukung perkembangan koperasi adalah manajemen koperasi itu sendiri.
Banyak hambatan yang dihadapi koperasi dari segi manajemennya sendiri.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang semakin berkembang di sejumlah kota
Indonesia maupun koperasi simpan pinjam, yang operasinya lebih pada
kredit mikro.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri,
meningkatkan kesejahteraannya, atau mengembangkan diri secara
mandiri.Padahal Kesadaran ini akan menjadi motivasi utama bagi pendirian
koperasi ‘dari bawah’.
Kurangnya kejelasan akan kesadaran dan kejelasan dalam keangggotaan Koperasi.
Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi.
Para angota Koperasi yang kurang dalam penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi,dan kemampuan menejerial.
KESEMPATAN UNTUK KOPERASI
Kesempatan (Opportunities) yaitu semua kesempatan yang ada sebagai
kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian
nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi koperasi untuk
tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. Loyd (2001) menegaskan
bahwa koperasi-koperasi perlu memahami apa yang bisa membuat mereka
menjadi unggul di pasar yang mengalami perubahan yang semakin cepat
akibat banyak faktor multi termasuk kemajuan teknologi, peningkatan
pendapatan masyarakat yang membuat perubahan selera pembeli,
penemuan-penemuan material baru yang bisa menghasilkan output lebih
murah, ringan, baik kualitasnya, tahan lama, dan makin banyaknya
pesaing-pesaing baru dalam skala yang lebih besar.
Dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan koperasi adalah:
- Posisi pasar yang kuat (antara lain dengan mengeksploitasikan kesempatan-kesempatan vertikal dan mendorong integrasi konsumen).
- Pengetahuan yang unik mengenai produk atau proses produksi.
- Sangat memahami rantai produksi dari produk bersangkutan.
- Menerapkan suatu strategi yang cemerlang yang bisa merespons secara tepat dan cepat setiap perubahan pasar.
- Terlibat aktif dalam produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau prospek-prospek masa depan yang bagus (jadi mengembangkan kesempatan yang sangat tepat).
Komentar
Posting Komentar